Pemerintah Melakukan Pembohongan Publik dengan Kenaikan BBM
Tak seperti biasanya postingan saya pada malam ini, biasanya aku posting mengenai market tetapi kali ini saya akan posting sesuai denga issu atau trand pembicaraan dibangsa ini. Ini kulakukan sebagai bentuk keprihatinan dan idealisme sebaga warga negara Indonesia.
Pemerintah melakukan pembohongan
publik dengan menyatakan bahwa Balsem (Bantuan Langsung Sementara) tunai
berasal dari proporsi selisih kenaikan harga minyak dunia. Menurut Ichsanuddin
Noersy, duit Balsem ngambilnya dari Utang ADB (Asian Development Bank) melalui
pos pengeluaran dari proyek DPSP (Development Policy Support Program).
Selain dari Asian Development
Bank, utang itu juga dibiayai oleh World Bank melalui Proyek DPLP tahap 3.
Selain itu, juga dibiayai oleh
Bank Dunia (World Bank) dengan sumber utang dengan nama proyek DPLP tahap 3.
Dengan demikian, menurut dia,
kenaikan harga BBM sebenarnya hanya untuk menarik uang untuk membayar utang
pemerintah ke lembaga-lembaga itu.
Hal itu penting diambil
pemerintah sebagai langkah karena nilai rupiah sedang jatuh sehingga
mengakibatkan tekanan neraca pembayaran di tengah membesarnya bayaran cicilan
dan bunga Utang luar negeri.
“Jadi kegagalan ekonomi yang
dicerminkan melemahnya nilai tukar ditanggung oleh rakyat melalui kenaikan BBM.
Soal BLSM bukan bersumber dari penghematan subsidi, Ayo berhitung. Yang jelas
BLSM bagian dari suap pemerintah atas gagasan USAID, Bank dunia, dan ADB,”
(Ichsanuddin Noersy)
Ichsanuddin Noersy menantang agar
diadakan debat terbuka dan membentangkan soal 650 ribu barel minyak yang di
lifting dihitung komponen biayanya, Ichsan menganggap ada harga yang tidak
wajar. Ichsan menyerang pemerintah lagi dengan guyonan ciri khas dia :
“Tidak berkah suatu kepemimpinan
yang sarat dusta. Rakyatnya kena azab. Berpangkat tidak terhormat, menjabat
tidak bermartabat, beramanat tapi bermuslihat,”
Bila apa yang dikatakan Ichsan
benar, berarti betapa sialnya menjadi bangsa Indonesia, bantuan yang dikiranya
merupakan bagian dari kenaikan harga, malah dari utang. Balsem juga mengajarkan
rakyat Indonesia untuk mengemis, dan kurang ajar sekali bila Negara mengajari
rakyatnya mengemis.
Sumber : fb.sabribantaeng/facebookerindonesia
Kita harus bangkit dan melawan......
ReplyDelete